Sebagai pecinta sepak bola, tentu gelaran UEFA Champion tidak boleh Anda lewatkan. Klub sepak bola favorit Anda tentu saja ada yang berlaga di sana. Dari banyaknya laga, mungkin laga Real Madrid kontra Man.City menjadi laga yang cukup menarik perhatian. Di mana Real Madrid harus takluk di tangan Man. City. Ada Beberapa Penyebab Runtuhnya Real Madrid Ditangan City Dalam Gelaran UEFA Champion. Apa saja?
Beberapa Penyebab Runtuhnya Real Madrid Ditangan City Dalam Gelaran UEFA Champion
Manchester City melaju ke final Liga Champions untuk kedua kalinya dalam tiga musim setelah mengalahkan juara bertahan Real Madrid 4-0 untuk kemenangan agregat 5-1 di Stadion Etihad yang riuh pada Rabu.
Gol ganda Bernardo Silva di babak pertama membuat City memegang kendali melawan juara Eropa 14 kali, sementara gol bunuh diri oleh Eder Militao setelah turun minum dan gol keempat dari Julian Alvarez memastikan kerjasama untuk tim Pep Guardiola di saat mereka mampu membalas kekalahan pahit di semifinal tahun lalu.
Dengan Inter Milan menunggu di final, City sekarang akan menjadi club favorit yang diharapkan dapat mengantarkan trofi yang didambakan Sheikh Mansour dari Abu Dhabi sejak membeli klub.
City kini tak terkalahkan dalam 26 pertandingan kandang di kompetisi tersebut dan rentetan itu tidak pernah dalam bahaya ketika gelandang Portugal Silva melepaskan tembakan melewati Thibaut Courtois pada menit ke-23 dan menorehkan gol kedua pada timnya sekitar menit 37.
Di babak kedua hampir menjadi formalitas saat juara bertahan Real, yang saat itu tengah berusaha keras untuk dapat membawa pulang trofi untuk keenam kalinya dalam 10 musim, harus takluk oleh Man. City yang tiada henti mendekati treble.
Namun tidak ada harapan lagi bagi El Real ketika tendangan bebas Kevin De Bruyne membentur Militao pada menit 76 dan menciptakan poin dan kemudian Alvarez melengkapi kemenangan yang tak terlupakan bagi Man. City.
Ada suasana penuh harapan dan ketegangan sebelum pertandingan dimulai karena pertandingan ini adalah pertandingan yang dianggap sebagai final de-facto melawan Inter, di final pertama mereka selama 13 tahun.
Susunan pemainnya pun hampir identik dengan hasil imbang 1-1 di Stadion Bernabeu pekan lalu. Hanya ada atu-satunya perubahan adalah yakni masuknya Militao menggantikan Antonio Rudiger barisan belakang Real.
Dua kali dalam 20 menit di awal pertandingan Kiper Real Thibaut Courtois menyelamatkan timnya dari kebobolan dari sundulan Haaland.
Butuh waktu sekitar 30 menit bagi Real agar mampu melancarkan serangan matang yang bahkan kemudian, Kyle Walker City mampu menang sprint dengan Vinicius Jr untuk mencegah bahaya dari serangan lawan.
Toni Kroos, adalah salah satu dari lima pemain Real saat ini yang mampu merasakan meraih trofi lima kali bersama klub Spanyol itu, melepaskan tembakan menggunakan kaki kanan yang mampu ditepis oleh kiper City Ederson dan kemudian terkena mistar gawang.
Real membutuhkan keajaiban untuk dapat memberikan harapan terhadap pertandingan saat itu. Namun, harapan itu tiba enam menit setelah break ketika tendangan bebas David Alaba secara akrobatik mampu diselamatkan oleh Ederson.
Courtois saat itu pun mampu melakukan yang terbaik untuk menjaga tim Ancelotti tetap seimbang dengan berbagai macam penyelamatan.
Alvarez kemudian melakukan tendangan pertama ke pojok bawah pada menit akhir.
Dan dengan mengamankan tempat mereka di Istanbul, Man. City dapat memenangkan gelar Liga Premier kelima mereka dalam enam musim mereka pun berhasil mendapatkan tiket final Piala FA yang dinanti-nantikan.
Alasan Utama Kenapa Real Madrid Kalah Dari Manchester City Pada Laga Kemarin
Real Madrid tersingkir dari Liga Champions UEFA setelah mereka dihancurkan oleh Manchester City di Stadion Etihad. Juara 2021/22 tidak bisa mengalahkan The Citizens untuk musim kedua berturut-turut karena pasukan Pep Guardiola adalah tim yang lebih baik.
Setelah bermain imbang 1-1 di leg pertama pertandingan di Santiago Bernabeu, Manchester City meningkatkan permainan dan memastikan Madrid tidak mendapatkan apa-apa di pertandingan tersebut.
Cityzens memimpin lebih dulu setelah playmaker Portugis Bernardo Silva mencetak gol sundulan brilian pada menit ke-23 pertandingan. Manchester City terus mendominasi permainan dan mereka menciptakan lebih banyak peluang di 45 menit pertama.
Hal ini membuat mereka menemukan gol kedua dalam pertandingan tersebut setelah Silva mencetak gol keduanya dalam pertandingan tersebut pada menit ke-37 yang juga merupakan sebuah sundulan. Di babak kedua Real Madrid tampil lebih hidup namun tidak mampu menjebol gawang anak asuh Pep Guardiola yang tetap solid.
Eder Militao mencetak gol ketiga dalam pertandingan tersebut sebelum pemain pengganti Julian Alvarez memastikan kemenangan di menit-menit terakhir pertandingan untuk mengirim Manchester City ke final Liga Champions kedua mereka dalam sejarah klub.
Dalam laga tersebut Real Madrid banyak melakukan kesalahan yang berujung kebobolan gol dari Manchester City.
Los Blancos banyak melakukan misspass di laga tersebut yang beberapa di antaranya berujung gol terutama gol kedua Bernardo Silva di laga tersebut. Kesalahan ini sangat merugikan mereka dan mereka bahkan gagal mencetak gol melawan Manchester City yang luar biasa dalam pertandingan tersebut.